Connect with us

Breaking News

BEM SI Kalbar Tanya Soal Pembangunan Belum Merata, Bang Midji Langsung Kasih Paham

Published

on

BEM SI Kalbar Tanya Soal Pembangunan Belum Merata, Bang Midji Langsung Kasih Paham
Sutarmidji menjadi narasumber Dialog Kebangsaan dalam rangka Rakerwil BEM SI Kalbar Tahun 2024 di UPB Pontianak, Sabtu (28/09/2024). Foto: ist

JURNALIS – Calon Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) nomor urut 1, Sutarmidji menjawab secara komprehensif beberapa pertanyaan yang dilontarkan mahasiswa saat menjadi narasumber Dialog Kebangsaan dalam rangka Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se-Indonesia (SI) wilayah Kalbar Tahun 2024 di Universitas Panca Bhakti (UPB) Pontianak, Sabtu (28/09/2024).

Di hadapan ratusan mahasiswa dari perwakilan BEM se-Kalbar yang hadir, Midji menjawab pertanyaan soal, pembangunan yang belum merata di daerah-daerah pedalaman di Kalbar. Isu tersebut memang menjadi salah satu topik hangat di momen Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) seperti saat ini.

Menjawab pertanyaan itu, Sutarmidji mengatakan, hal pertama yang harus dipahami mahasiswa adalah batasan wewenang setiap tingkatan pemerintahan. Mulai dari pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota menurutnya punya tanggungjawab sendiri-sendiri. Seperti dicontohkan dia, untuk status jalan. Di seluruh wilayah terbagi menjadi jalan nasional, jalan provinsi, dan jalan kabupaten/kota.

“Kalau di desa-desa di dalam (pelosok) itu tidak bisa provinsi (membangun) masuk di situ, kecuali ada jalan provinsi. Itu tugas (pemerintah) kabupaten, tugas (pemerintah) desa yang punya anggaran,” jelasnya.

Gubernur Kalbar periode 2018-2023 itu sekaligus menampik jika ada pihak-pihak yang menyebutkan, di era kepemimpinannya pembangunan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) tidak merata. Bahkan ada yang menyebut pembangunan lebih banyak dilakukan di ibukota provinsi yaitu Kota Pontianak.

“Kalau dibilang tidak merata, lihat saja didatanya, alokasi APBD itu kan jelas datanya kemana-mana saja,” katanya.

Ia pun kembali mencontohkan, terkait pembangunan jalan, dan jembatan oleh pemerintah provinsi (pemprov) selama lima tahun dirinya menjabat gubernur.

“Kalau orang bilang banyak dana (APBD Pemprov) itu ke Pontianak, itu tidak, lihat datanya, pembangunan infratsruktur anggaran paling besar diserap di (kabupaten) Ketapang karena jalannya (jalan provinsi) panjang dari Tumbang Titi – Tanjung, Tanjung Marau – Air Upas sampai ke Manis Mata,” ujarnya.

Seperti diketahui, dari data resume pembangunan jalan, dan jembatan provinsi bidang Bina Marga tahun 2019-2024, tiga daerah dengan persentase terbesar dari total anggaran adalah Kabupaten Ketapang, Kubu Raya, dan Sintang. Untuk Kabupaten Ketapang dana yang dikucurkan sebesar 15 persen atau mencapai Rp305 miliar lebih. Sementara Kabupaten Kubu Raya sebesar 13,02 persen atau mencapai Rp249 miliar lebih. Lalu untuk Kabupaten Sintang sebesar 12,31 persen atau mencapai Rp235 miliar lebih. Sisanya tersebar di 10 kabupaten/kota lainnya, kecuali Kabupaten Mempawah yang memang tidak memiliki jalan, dan jembatan provinsi.

“Kalau jalan (dan jembatan) dari (total) Rp1,9 triliun yang kita keluarkan dalam lima tahun, paling besar itu Ketapang 15 persen menyerapnya, kemudian Kubu Raya 13 persen, Sintang 12 persen, Pontianak itu hanya tiga persen saja. Makanya saya bilang, bicara itu harus pakai data, jangan perasaan. Kalau jalan di desa-desa itu bukan jalan provinsi, itu jalan kabupaten/kota itu lah yang (bisa dibangun) gunakan melalui aspirasi-aspirasi (anggota) DPRD,” terangnya.

Hal serupa juga bisa dilihat dari data rangking anggaran, dan persentase pembangunan sekolah baru di Kalbar selama lima tahun terakhir. Dimana Kabupaten Kubu Raya berada di peringkat pertama, dengan sembilan unit pembangunan sekolah baru. Atau mendapat alokasi sebesar Rp19,775 miliar, atau 18,9 persen dari total anggaran pembangunan sekolah baru.

Kedua Kabupaten Sambas, dengan alokasi sebesar Rp17 miliar, atau 16,2 persen dari total anggaran pembangunan sekolah baru. Baru yang ketiga Kota Pontianak, dengan alokasi sebesar 13,3 persen, atau Rp14 miliar dari total anggaran pembangunan sekolah baru. Kemudian sisanya tersebar di seluruh kabupaten/kota se-Kalbar.

“Kabupaten Kubu Raya, dan Sambas, serta Kota Pontianak mendapat porsi lebih dalam anggaran pembangunan sekolah baru karena menyesuaikan dengan jumlah siswa,” paparnya.

Untuk bisa menyelesaikan pembangunan di Kalbar secara menyeluruh, menurut Midji memang tidak mudah. Perlu waktu, dan anggaran yang sangat besar. Mengingat wilayah provinsi ini yang begitu luas, mencapai satu per tiga dari luas Pulau Jawa.

“Di (pulau) Jawa itu ada enam provinsi yang anggarannya (APBD) lebih Rp200 triliun, kita (Kalbar) cuma Rp6,8 triliun. Jadi kalau jalan misalnya ini (masih rusak) wajar-wajar saja,” ucapnya.

Namun ia berkomitmen akan menuntaskan 20 persen sisa jalan provinsi yang belum mantap di Kalbar ini. Di awal masa kepemimpinannya sebagai gubernur tahun 2018 lalu, dari total 1.534 kilometer panjang jalan provinsi, yang kondisinya mantap baru sebesar 49,98 persen. Selama lima tahun, meski sempat menghadapi pandemi Covid-19, banyak anggaran yang dipangkas, serta digunakan untuk penanganan Covid-19, progres pembangunan infrastruktur jalan masih cukup baik.

Hasilnya, di akhir masa jabatannya pada 2023 lalu, jalan provinsi dengan kondisi mantap bisa ditingkatkan menjadi sekitar 80 persen.

“Insyallah ke depannnya yang 20 persen itu (sisanya), tidak sampai lima tahun bisa selesai, dan anggaran kita ada. Yakin saya itu bisa tuntas, karena saya tahu datanya, tahu sumber dananya,” tegasnya.

Selain mengandalkan APBD Provinsi, untuk wilayah-wilayah tertentu, Midji harap status jalan provinsi yang ada bisa diambil alih oleh pemerintah pusat menjadi jalan nasional. Semisal di daerah yang sudah ditetapkan menjadi kawasan ekonomi khusus seperti di sebagian wilayah Kabupaten Ketapang.

“Kalau saya anggota DPR RI bidang infrastruktur saya serahkan itu jalan (daerah) banyak-banyak (ke pusat). Apalagi kalau kawasan ekonomi khusus, coba bayangkan di Ketapang itu, di Kendawangan, (perusahaan tambang) WHW itu beratnya (kendaraan) berapa puluh ton. Nah jalan kita (jalan provinsi) rata-rata (tonase beban jalan) di bawah 8 ton kekuatannya, itu yang menjadi masalah, cepat rusak. Jadi itu, lihat tanggung jawab, lihat urusannya, karena kalau kita (pemprov) membiayai yang bukan urusan provinsi, ketika audit, jadi temuan, itu yang (juga jadi) masalah kita,” pungkasnya. (m@nk)

The post BEM SI Kalbar Tanya Soal Pembangunan Belum Merata, Bang Midji Langsung Kasih Paham appeared first on Jurnalis.

Breaking News

Paman Youtuber Bobon Santoso Siap Menangkan Midji-Didi di Pilgub Kalbar

Published

on

Paman Youtuber Bobon Santoso Siap Menangkan Midji-Didi di Pilgub Kalbar
Sutarmidji kampanye di Dusun Pelita, Desa Rukma Jaya, Kecamatan Sungai Raya Kepulaun, Kabupaten Bengkayang, Minggu (06/10/2024) siang. Foto: ist

JURNALIS – Tokoh masyarakat tionghoa Bengkayang, Phung Tjin Khiong menyatakan siap habis-habisan (all out) untuk memenangkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur (wagub) Kalimantan Barat (Kalbar) nomor urut 1, Sutarmidji-Didi Haryono (Midji-Didi) di Kabupaten Bengkayang.

Hal tersebut disampaikan Phung Tjin Khiong saat menerima kunjungan silaturahmi, dan sosialisasi calon gubernur Sutarmidji, bersama calon wakil bupati Bengkayang Syamsul Rizal di Dusun Pelita, Desa Rukma Jaya, Kecamatan Sungai Raya Kepulaun, Kabupaten Bengkayang, Minggu (06/10/2024) siang.

Seperti diketahui Phung Tjin Khiong merupakan kader partai Golongan Karya (Golkar) yang sempat menjadi calon legislatif (caleg) Provinsi Kalbar daerah pemilihan (dapil) 3 (Singkawang-Bengkayang). Ia juga merupakan paman dari YouTuber ternama tanah air asal Kalbar, Bobon Santoso.

“Saya dukung Pak Sutarmidji karena hasil kerjanya nyata. Seperti di Bengkayang ini banyak dibangun, di Singkawang, dan Sambas juga. Di Bengkayang ini ada beberapa jalan yang dihibahkan Pemprov Kalbar di zaman Pak Sutarmidji untuk wilayah pesisir,” ungkap Phung Tjin Khiong.

Maka dari itu, ia sengaja mengumpulkan warga di wilayah pesisir Bengkayang, khususnya warga tionghoa untuk mendukung pasangan Midji-Didi. Apalagi Didi Haryono saat ini juga merupakan kader Partai Golkar, dan secara pribadi ia pun kenal dekat dengan sosok mantan Kapolda Kalbar tersebut.

“Beliau (Didi) pernah menjabat Kapolda Kalbar, kawan baik saya. Pak Didi sosok yang teladan, bagus kerjanya, jujur, amanah, dan bertanggungjawab ketika bertugas di Polda Kalbar. Jadi masyarakat harus pilih Sutarmidji-Didi Haryono,” ajaknya.

Sementara itu, Sutarmidji sempat menyampaikan alasan mengapa ia memilih Didi Haryono untuk mendampinginya sebagai wagub. Salah satunya karena melihat masih banyak masalah-masalah hukum yang terjadi di masyarakat. Terutama yang berkaitan dengan Aparat Penegak Hukum (APH).

“Jadi nanti Pak Didi bisa memfasilitasinya, mendampingi (masyarakat), yang berkaitan dengan masalah hukum. Kemudian juga kita ini kan multietnis, perlu orang yang bisa paham tentang situasi, kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat sehingga Pak Didi pilihan saya,” pungkasnya. (m@nk)

The post Paman Youtuber Bobon Santoso Siap Menangkan Midji-Didi di Pilgub Kalbar appeared first on Jurnalis.

Continue Reading

Breaking News

Komite Pengacara dan Penasihat Hukum Muda Republik Indonesia (KPPHMRI akan melaksanakan acara penyumpahan bagi 45 advokat baru

Published

on

Komite Pengacara dan Penasihat Hukum Muda Republik Indonesia (KPPHMRI akan melaksanakan acara penyumpahan bagi 45 advokat baru

Yogyakarta,  — Dalam rangka memperkuat peran advokat muda dalam sistem hukum Indonesia,Komite Pengacara dan Penasihat Hukum Muda Republik Indonesia (KPPHMRI akan melaksanakan acara penyumpahan bagi 45 advokat baru. Acara ini dijadwalkan akan berlangsung di Pengadilan Tinggi Yogyakarta pada November 2024m

Penyumpahan ini menandai langkah penting bagi para advokat yang telah menyelesaikan Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) dan lulus Ujian Kompetensi Dasar Profesi Advokat (UKDPA). Dengan pelantikan ini, mereka secara resmi diakui sebagai advokat yang siap memberikan layanan hukum kepada masyarakat serta berperan aktif dalam menegakkan keadilan.

Presiden KPPHMRI,Ofi Sasmita, menyatakan, “Kami sangat bangga dengan pen capaian ini. Penyumpahan ini bukan hanya sekadar formalitas, tetapi merupakan komitmen kami untuk menjalankan profesi hukum dengan integritas dan profesionalisme.”

Acara ini diharapkan menjadi momentum penting untuk memperkuat jaringan advokat muda di Indonesia serta mendorong advokat untuk berkontribusi dalam pembangunan hukum dan keadilan sosial.

Kami mengundang semua pihak untuk hadir dan memberikan dukungan dalam acara pelantikan yang penuh makna ini.

Redaksi

Continue Reading

Breaking News

Warga Jungkat Sambut Antusias Kehadiran Midji, Siap Menangkan Paslon Nomor 1 di Pilgub Kalbar

Published

on

Warga Jungkat Sambut Antusias Kehadiran Midji, Siap Menangkan Paslon Nomor 1 di Pilgub Kalbar
Sutarmidji menghadiri kampanye dialogis sekaligus sosialisasi, dan silaturahmi di Jalan Parit Latong, Desa Jungkat, Kecamatan Jongkat Kabupaten Mempawah, Sabtu (05/10/2024) sore. Foto: ist

JURNALIS – Calon Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) nomor urut 1, Sutarmidji menghadiri kampanye dialogis sekaligus sosialisasi, dan silaturahmi di Jalan Parit Latong, Desa Jungkat, Kecamatan Jongkat Kabupaten Mempawah, Sabtu (05/10/2024) sore. Kehadiran Sutarmidji yang mengajak serta Calon Bupati Mempawah nomor urut 1, Mardan itu, sangat dinanti-nanti ratusan warga di sana. Pasalnya sangat jarang ada calon pemimpin yang hadir langsung ke desa yang terbilang cukup terpencil itu.

Kedatangan Gubernur Kalbar periode 2018-2023 itu, langsung dimanfaatkan warga untuk menyampaikan berbagai persoalan yang dihadapi di lingkungan sekitar. Salah satunya persoalan banjir. Mengingat wilayah Desa Jungkat persis dilalui aliran sungai (Parit Latong).

“Saya mewakili masyarakat, bersama masyarakat (yang hadir) sangat gembira kedatangan Calon Gubernur Kalbar Bapak Sutarmidji. Kami berharap Bapak Sutarmidji bisa membangun kampung kami, sangat memprihatinkan, masalah banjir belum selesai, sampai sekarang sungai masih sumbat. Ini (ketika hujan) air banjir, (pohon) kelapa-kelapa mati, selama ini kami menunggu pemerintah hanya berjanji-janji saja,” ungkap salah satu tokoh masyarakat, Supandi.

Supandi berharap dengan kehadiran Sutarmidji di kampung mereka, ke depan akan banyak sentuhan pembangunan yang dirasakan. Selain persoalan banjir, juga akses jalan yang masih rusak, dan kecil.

“Harapan kami dengan kehadiran Bapak Sutarmidji bisa membangun kampung kami, kami siap mendukung Bapak Sutarmidji, mudah-mudahan bapak terpilih,” ucap Supandi mendoakan.

 

Mendengar harapan dari masyarakat di sana, Sutarmidji menyatakan siap mengakomodir persoalan yang dihadapi warga, jika kembali terpilih sebagai gubernur di periode kedua. Ia menjelaskan, sebenarnya banyak pendanaan dari pemerintah yang bisa dikucurkan untuk pembangunan di desa. Salah satunya, disebutkan dia, ada program aspirasi atau pokok-pokok pikiran (pokir) anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

“Satu dewan itu satu tahun bisa merekomendasikan 40 (jalan) gang, atau saluran, yang satu paketnya Rp200 juta, bisa 40 (paket), harusnya punya komitmen yang itu (pembangunan desa),” ujarnya.

Mengenai banjir, Midji-sapaan karibnya menjelaskan setiap tingkat pemerintahan memiliki kewenangan masing-masing. Seperti saluran primer atau saluran utama, contohnya Sungai Kapuas, itu merupakan tugas pemerintah pusat lewat kementerian terkait. Lalu saluran skunder sebagai penghubung ke saluran primer merupakan tanggung jawab pemerintah provinsi (pemprov).

“Tapi kalau yang di sini (saluran tersier) tugas bupati (pemerintah kabupaten). Bisa dikerjakan gubernur tapi dengan memberikan bantuan keuangan kepada pemerintah kabupaten, itu pun kalau bupatinya enak diajak kerjasama. Kalau tidak, susah juga masyarakat, makanya pilih bupati yang sejalan dengan gubernur,” ungkap Midji.

Namun demikian, ia memastikan siap membantu normalisasi parit tersebut. Bahkan janji itu akan ia tepati paling lama satu bulan setelah dilantik sebagai gubernur di periode kedua.

“Kalau misalnya nanti saya, dan Pak Didi terpilih, lalu janji sebulan setelah dilantik tidak mengeruk (normalisasi) parit yang banjir ini, karena untuk (aktivitas) pertanian, bapak datangi saja ramai-ramai ke Kantor Gubernur,” janjinya.

Selain itu, Midji juga menyampaikan salah satu proyek pembangunan yang akan diperjuangkan ke depan, dan berdampak pada masyarakat di sana. Yakni pembangunan Jembatan Kapuas III. Perjuangan untuk mewujudkan jembatan yang menghubungkan wilayah Jeruju Besar, Kabupaten Kubu Raya ke Wajok, Kabupaten Mempawah itu, telah dilakukan di periode pertama kepemimpinannya.

Dimana saat ini progresnya telah sampai pada tahap Feasibility Study (FS), dan Detail Engineering Design (DED).

“Saya ingin Kapuas III itu nanti di Wajok turunnya, di depan RRI, perencanaannya sudah selesai tahun ini. Mudah-mudahan bisa lobi presiden yang baru, Pak Prabowo, dan kawan-kawan DPR RI, supaya jembatan Kapuas III bisa diwujudkan. Kalau itu bisa diwujudkan nilainya itu Rp1,8 triliun lebih,” ujarnya.

Untuk mewujudkannya, sebagai gubernur kelak, Midji siap menganggarkan melalui APBD Pemprov. Sehingga ada kolaborasi pendanaan antara pemerintah pusat, dengan Pemprov Kalbar.

“Jalan pendekat kita (pemprov) yang buat, jembatannya pusat yang buat. Yang penting masyarakat bisa maju, kawasan ini akan maju. Bapak, ibu akan lihat kawasan Wajok, Jongkat akan maju, karena turunannya (jembatan) depan RRI, ke sini lagi ada tanah pemprov, itu turunnya di situ. Jembatan Kapuas III prioritas saya,” pungkasnya. (m@nk)

The post Warga Jungkat Sambut Antusias Kehadiran Midji, Siap Menangkan Paslon Nomor 1 di Pilgub Kalbar appeared first on Jurnalis.

Continue Reading

Trending