Connect with us

Breaking News

Hobi Layangan Berujung Kematian

Published

on

Ciko tatkala menerbangkan layangan untuk memikat layangan putus di Jalan Kebangkitan Nasional, Kecamatan Pontianak Utara, Kota Pontianak pada Kamis, 14 November 2024, sore. Foto: Deska Irnan Syafara/Jurnalis.co.id
Ciko menerbangkan layangan untuk memikat layangan putus di Jalan Kebangkitan Nasional, Kecamatan Pontianak Utara, Kota Pontianak pada Kamis, 14 November 2024, sore. Foto: Deska Irnan Syafara/Jurnalis

Bermain layang-layang dengan tali kawat bukan hanya mematikan jaringan kelistrikan. Namun juga mengakibatkan kematian bagi para pemainnya.

Oleh : Deska Irnan Syafara

Ciko, 15 Tahun, tengah asyik menarik-narik tali senar berukuran 500 tatkala Tim Langit Biru datang merazia pemain layang-layang di Gang Cendana 2, Kelurahan Batu Layang, Kecamatan Pontianak Utara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (14/11/2024) sore.

Remaja ini adalah penyauk—sebutan bagi pemburu layang-layang dengan sistem pikat memakai tali kawat. Tapi sore itu, Ciko bermain menggunakan lem tikus. Ia baru saja menurunkan kelayang (Layangan, red) yang didapatnya ketika Tim Langit Biru tiba.

Di lokasi yang sama, beberapa remaja lari berhamburan. Mereka merupakan pemain layangan dengan tali kawat. Sementara Ciko dan beberapa koleganya tetap di lokasi. Ia tidak kabur dari kejaran Tim Langit Biru.

“Saya main pakai lem tikus pak,” ucap Ciko ketika Tim Langit Biru berisikan komunitas bersama Anggota Direktorat Pengaman Objek Vital (Dirpamobvit) dan Polisi Militer Komando Distrik (Pomdam) XII/Tanjungpura menghampiri mereka sekitar pukul 16.10 WIB.

Petugas Perusahan Listrik Negara (PLN) dan Tim Langit Biru lantas mengedukasi Ciko dan kawan-kawannya tentang bahaya bermain layangan. Apalagi memakai tali kawat. Karena tidak sekadar menyebabkan gangguan kelistrikan. Bermain layangan juga berpotensi mengakibatkan kematian.

Mendengar penjelasan petugas PLN dan Tim Langit Biru, Ciko dan kawan sepermainannya sore itu mengangguk-angguk. Mereka sadar akan bahaya bermain layangan dengan tali kawat.

“Kalau pakai kawat dan kena kabel PLN. Pasti langsung mati lampu. Bahkan saya bisa kesetrum. Makanya sekarang saya main pakai lem,” ucap Ciko diwawancarai wartawan Jurnalis, sesaat usai razia layangan.

Seorang remaja menggulung tali senar saat dirazia Tim Langit Biru bersama petugas PLN, Kamis (14/11/2024) sore. Foto: Deska Irnan Syafara/Jurnalis
Seorang remaja menggulung tali senar saat dirazia Tim Langit Biru bersama petugas PLN, Kamis (14/11/2024) sore. Foto: Deska Irnan Syafara/Jurnalis

Bagi Ciko, menyauk bukan sekadar hobi belaka. Dari kepiawaiannya bermain layangan, ia bisa mendapat keuntungan. “Kelayang saya kumpulkan untuk dijual. Satu kelayang Rp5 ribu,” cerita remaja yang tidak tamat Sekolah Dasar (SD) ini.

Ciko tidak perlu repot-repot mencari pembeli layangan. Sebab, pemain kelayang dengan benang gelasan sudah pasti menghubunginya. “Mereka yang cari kami. Biasanya saya jual seminggu sekali. Minimal 20 kelayang,” ungkap remaja yang mengenakan kaos biru ini.

Ciko bilang, sejak putus sekolah, ia turut bekerja membantu sang ayah. “Mengangkut minyak solar di kapal. Sore-sore, kalau cuaca bagus, saya nyauk layangan, untuk uang tambahan,” timpalnya.

Kematian Akibat Layangan

Kematian akibat bermain layangan bukanlah cerita karangan. Sejak beberapa tahun terakhir, korban meninggal akibat kesetrum terus bertambah.

Pada tahun 2020, sebagaimana diberitakan Jurnalis, seorang pria bernama Afung, 38 tahun, tewas setelah layangan bertali kawat miliknya melilit kabel PLN.

Warga RT 13 Semparung Semudun Dalam, Dusun Lestari, Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Mempawah itu meninggal dunia, Rabu (3/6/2020) sore. Kematian Afung bermula ketika ia bermain layang-layang dengan tali kawat.

Sore itu, Afung menyauk layangan. Namun nahas, tali kawat layangannya melilit di kabel listrik bertegangan tinggi. Seketika percikan api muncul dari kabel. Afung pun tumbang dengan kondisi tangan kanan melepuh. Ia mati di tempat.

Petugas PLN melakukan Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB). Yakni membersihkan sisa-sisa tali layangan, Kamis (14/11/2024) sore. Foto: Deska Irnan Syafara/Jurnalis
Petugas PLN melakukan Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB). Yakni membersihkan sisa-sisa tali layangan, Kamis (14/11/2024) sore. Foto: Deska Irnan Syafara/Jurnalis

Layangan Hambat Penyaluran Listrik

Selain membuat kematian bagi para pemainnya, layangan turut berkontribusi menyebabkan gangguan kelistrikan di Kota Pontianak dan Kalimantan Barat pada umumnya.

General Manager PT PLN Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan, Abdul Salam Nganro menuturkan, gangguan akibat layang-layang mendominasi dalam tiga tahun terakhir. Dari catatannya, pada tahun 2022, terjadi 82 kali gangguan, 73 disebabkan layangan.

“Di tahun 2023, ada 219 gangguan. 186 diakibatkan layang-layang. Di 2024 ini, sudah terjadi 45 gangguan, 35 kali diantaranya disebabkan layangan,” kata Abdul Salam dicegat wartawan usai membuka Ekosistem Peduli Listrik (EPL) Award di Qubu Resort, 14 November 2024 pagi.

Energy not Served (ENS) yang timbul akibat layangan berujung pemadaman listrik. Bahkan, 398 ribu pelanggan PLN menjadi korban. Mereka turut merasakan pemadaman, dampak nyata dari permainan layang-layang bertali kawat.

Abdul Salam berpandangan, warga Kalimantan Barat memiliki budaya bermain layangan. Budaya ini berbeda dengan Kalimantan lainnya.

“Kalau di Kalimantan Barat, budaya bermain layang-layang sangat tinggi. Sehingga probabilitas atau kemungkinan terjadinya gangguan akibat layangan juga tinggi,” ucapnya.

Mantan Senior Manager Tranmisi 1 PLN P3B Sumatera ini menambahkan, menghilangkan budaya bermain layang-layang tentu tidak mudah seperti membalikan telapak tangan. Karena sudah lama berkembang di masyarakat.

“Sebenarnya kami juga tidak mau menghilangkan budaya ini. Mungkin secara perlahan kita melakukan pendekatan ke masyarakat. Bagaimana budaya bermain layangan tetap ada. Tapi tidak membahayakan masyarakat itu sendiri, karena kesetrum,” tutur Salam.

Anggota Polisi Militer Komando Distrik (Pomdam) XIITanjungpura merazia layang-layang di Jalan Kebangkitan Nasional, Pontianak Utara, Kamis (14/11/2024). Foto: Deska Irnan Syafara/Jurnalis
Anggota Polisi Militer Komando Distrik (Pomdam) XIITanjungpura merazia layang-layang di Jalan Kebangkitan Nasional, Pontianak Utara, Kamis (14/11/2024). Foto: Deska Irnan Syafara/Jurnalis

Salam tidak ingin, permainan layang-layang berdampak pada kesemalatan masyarakat. Apalagi menggangu pasokan listrik. “Sehingga nanti, kita arahkan supaya tidak bermain di dekat jaringan-jaringan listrik milik PLN,” tekadnya.

Menurut Salam, untuk mencegah gangguan akibat layangan, PLN telah menerapkan beberapa lapis pertahanan. Pertama, mencegah supaya tidak terjadi gangguan. Lantas bagaiamana caranya?

“Kami melakukan sosialisasi serta pendekatan ke masyarakat. Kita beri pemahaman. Setelahnya ada upaya pencegahan. Misalnya di beberapa daerah tertentu, kami isolasi. Sehingga kalau pun tersentuh layangan, tidak terjadi gangguan,” jelas Salam.

Pertahanan kedua, apabila terjadi gangguan, PLN berupaya untuk tidak sampai melakukan pemadaman. “Dan ini sudah kami buktikan. Alhamdulillah, apa yang kita terapkan di 2024 itu berhasil. Meminimalkan terjadinya padam,” bebernya.

Pertahanan ketiga, yakni mengupayakan lokasi gangguan hanya terjadi di daerah tertentu saja. Jangan sampai melebar ke mana-mana.

“Itupun kami tetap berharap, tidak sampai pertahanan ketiga yang bekerja. Cukup di dua pertahanan saja. Kalau terjadi sampai ketiga, artinya sudah padam. Itu yang kami cegah. Jangan sampai terjadi padam,” jelas Salam.

Pria yang pernah jadi Vice President Sistem Proteksi Divisi Tranmisi Regsumkal ini meyakini, banyak masyarakat yang belum memahami regulasi pemerintah. Oleh karenanya, ia tidak ingin langsung menyeret masyarakat ke jalur hukum.

“Makanya kami menggandeng TNI dan Polri untuk bersama-sama melakukan pencegahan. Termasuk bersama media untuk sosialisasi. Guna melakukan edukasi-edukasi. Selain masalah keselamatan, kita memberikan gambaran bahwa ada regulasi pemerintah yang tidak boleh dilanggar,” urainya.

Tim Langit Biru berhasil mengamankan tali kawat yang digunakan pemain layang-layang untuk menyauk layangan putus, Kamis (14/11/2024) sore. Foto: Deska Irnan Syafara/Jurnalis
Tim Langit Biru berhasil mengamankan tali kawat yang digunakan pemain layang-layang untuk menyauk layangan putus, Kamis (14/11/2024) sore. Foto: Deska Irnan Syafara/Jurnalis

2024, Tren Gangguan Akibat Layangan Menurun

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, pada 2024, tren gangguan jaringan kelistrikan akibat layangan menurun. Sepanjang tahun ini, baru terjadi 35 kali gangguan. Padahal di 2023, ada 186 gangguan akibat layang-layang. Salam pun membeberkan rahasia kesuksesan PLN.

“Pertama, kami terus melakukan edukasi. Kedua razia. Petugas PLN bersama TNI dan Polri gencar merazia pemain layang-layang. Kami tentu tidak bisa bekerja sendiri. Yang bisa mengimbau dan menegakan peraturan adalah TNI dan Polri,” ungkapnya.

Edukasi Bahaya Layangan Sejak Dini

Tingginya gangguan kelistrikan akibat layangan membuat repot PT PLN. Badan Usaha Milik Negara ini lantas mencoba mencegah dengan mendidik anak-anak sekolah tentang bahaya termasuk dampak-dampak akibat bermain layang-layang.

PT PLN UIP3B Kalimantan masif masuk ke sekolah-sekolah untuk memberikan pemahaman ihwal bahaya bermain layangan. Seperti pada Kamis, 14 November 2024 siang di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 28 Pontianak.

PLN menyosialisasikan tentang bagaimana listrik tercipta hingga disalurkan. Utamanya memberi tahu tentang kendala-kendala dalam proses penyaluran listrik.

“Anak-anak sekolah kan tidak tahu kenapa bisa mati lampu. Jadi kita beri pemahaman, bahwa kematian listrik bisa disebabkan pohon. Juga dari layangan yang disukai anak-anak ini,” tutup Assistant Manager Komunikasi dan Manajemen Stakeholder, Arya Khamandanu. (*)

The post Hobi Layangan Berujung Kematian appeared first on Jurnalis.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Breaking News

Teknisi AHASS Siap Raih Juara Kontes Teknisi Sepeda Motor Honda di Level Asia Oceania

Published

on

Teknisi AHASS Siap Raih Juara Kontes Teknisi Sepeda Motor Honda di Level Asia Oceania
Enam teknisi sepeda motor Honda perwakilan PT AHM siap tampil dalam gelaran Honda Asia & Oceania Motorcycle Technician Skill Contest (AOC) di Honda Philippines Main Office Building, Batangas, Filipina. Foto: AHM

JURNALIS – Sebanyak enam teknisi terbaik PT Astra Honda Motor (AHM) siap menunjukkan kemampuan mereka di ajang bergengsi Honda Asia & Oceania Motorcycle Technician Skill Contest (AOC) 2024. Kompetisi tingkat Asia-Oceania ini akan digelar di kantor pusat Honda Philippines di Batangas pada 10–12 Desember 2024, dengan partisipasi 38 teknisi dari 11 negara di Asia.

Mengusung semangat juara, para teknisi Indonesia optimis mempertahankan reputasi gemilang mereka setelah sukses menjadi juara dunia pada kompetisi serupa tahun lalu. Perwakilan teknisi dari Astra Honda Authorized Service Station (AHASS) akan berkompetisi dalam tiga kategori utama: Commuter 1, Commuter 2, dan Fun, dengan semangat memberikan performa terbaik.

Pada kategori Commuter 1, Indonesia diwakili oleh Agung Prasetyo dari Astra Motor Jawa Tengah dan Eko Purwanto dari PT Mitra Pinasthika Mulia, Jawa Timur. Keduanya akan diuji pada keterampilan dan pengetahuan mendalam tentang Honda PCX160, salah satu model matik andalan Honda.

Di kategori Commuter 2, tantangan uji keterampilan akan berfokus pada Honda DIO110, model populer di Filipina. Kategori ini diwakili oleh Agus Darmawan, teknisi AHASS dari Capella Dinamik Nusantara, Aceh, dan Farid Haryono, teknisi dari Astra Motor Jawa Tengah.

Sementara itu, kategori Fun akan menghadirkan tantangan terkait Big Bike Honda CB500X. Indonesia menurunkan tim terbaiknya, yaitu Adiyanto dari PT Daya Adicipta Motora, Jawa Barat, dan I Made Wiyoga dari Astra Motor Bali.

Sebelum berangkat ke Filipina, keenam teknisi ini telah menjalani pelatihan intensif selama tiga bulan di AHM Safety Riding and Training Center, Jawa Barat, serta Main Dealer Training Center. Pelatihan ini mencakup teori, analisa teknik, praktik pengerjaan on & off vehicle, hingga penguatan fisik dan mental.

“Kami telah mempersiapkan diri secara maksimal, dari keterampilan teknis hingga kesiapan mental. Dengan bekal yang matang, kami optimis bisa mengharumkan nama bangsa di podium tertinggi,” ujar Agung Prasetyo, salah satu peserta.

AOC 2024 mengadopsi tantangan dari Global Technician Contest dengan standar tinggi. Para peserta diuji dalam hal pengetahuan teknis, ketepatan prosedur kerja, keakuratan diagnosa, kecepatan, dan keamanan kerja.

Ajang ini diikuti oleh teknisi terbaik dari 11 negara lainnya, yaitu Pakistan, Malaysia, Korea Selatan, India, Filipina, Taiwan, Vietnam, Kamboja, Thailand, Myanmar, dan Nepal. Kompetisi ini bertujuan untuk mengkalibrasi standar keterampilan teknisi Honda di Asia-Oceania.

General Manager Technical Service Division PT AHM, V.H. Kunsala Krishna, menegaskan pentingnya kompetisi ini untuk meningkatkan kualitas teknisi di Indonesia.

“Kami berharap para teknisi AHASS dari Indonesia dapat memberikan prestasi terbaik. Pengalaman internasional ini adalah bekal berharga untuk terus memberikan layanan prima kepada konsumen sepeda motor Honda di Tanah Air,” ujar Krishna.

Semangat dan harapan besar menyertai langkah keenam teknisi Indonesia ini. Dengan dedikasi dan pelatihan intensif yang telah mereka jalani, AHM optimis hasil terbaik dapat diraih.

“Kami terus mendukung para teknisi hebat ini untuk memberikan pelayanan terbaik dan mengharumkan nama Indonesia,” tutup Krishna. (m@nk)

The post Teknisi AHASS Siap Raih Juara Kontes Teknisi Sepeda Motor Honda di Level Asia Oceania appeared first on Jurnalis.

Continue Reading

Breaking News

7 Desa di Kalbar Raih Predikat Desa Anti Korupsi dari KPK RI

Published

on

Caption foto : Pj. Gubernur kalbar bersama Plt. Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK RI berfoto dengan 7 Kepala Desa Anti Korupsi.
Caption foto : Pj. Gubernur kalbar bersama Plt. Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK RI berfoto dengan 7 Kepala Desa Anti Korupsi.

JURNALIS – Tujuh Desa di Provinsi Kalimantan barat meraih predikat sebagai Desa Anti Korupsi dari lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia.

Penghargaan ini diberikan bertepatan dengan peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (HARKODIA) yang digelar disalah satu hotel di Kota Pontianak, pada kamis (5/12/2024).

Plt. Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK RI, Fries Mount Wongso yang hadir dalam acara tersebut mengatakan bahwa dari 12 desa yang diajukan, baru 7 desa di Kalimantan barat yang lolos memenuhi syarat 5 komponen dan 18 indikator desa anti korupsi.

Ketujuh Desa tersebut adalah Desa Sempadian di Kabupaten Sambas, Desa Dak Jaya Kabupaten Sintang, Desa Wonorejo Kabupaten Kayong utara, Desa Titian Kuala Kabupaten Kapuas Hulu, Desa Sungai Ayak 1 Kabupaten Sekadau, Desa Jeruju Besar Kabupaten Kubu Raya dan Desa Tunggal Bakti di Kabupaten Sanggau.

Fries Mount berharap predikat Desa Anti Korupsi yang disandang oleh ketujuh desa ini bisa diikuti oleh desa-desa lain di Provinsi Kalimantan barat.

“Desa-desa lain diharapkan sudah mulai masif bergerak menjadikan dan mendeklarasikan desa mereka menjadi desa anti korupsi,” kata Fries Mount.

Hal serupa juga disampaikan oleh Pj Gubernur kalimantan barat, Harrison yang berharap agar kedepan jumlah Desa Anti Korupsi di Kalbar terus bertambah, bahkan tidak hanya desa tetapi juga ada Kabupaten / Kota yang dapat menyandang predikat anti korupsi.

“Kita terus mereplikasi desa-desa anti korupsi supaya semua desa nanti akan menjadi desa anti korupsi kemudian pemerintah Kabupaten / Kota juga begitu,” kata Harrison.

“Walaupun sekarang masih kita persiapkan saya harapkan nanti di tahun 2025 itu sudah ada Kabupaten / Kota yang mendapatkan suatu pengakuan dari KPK sebagai Kabupaten / Kota anti korupsi,” sambungnya.

Harrison berharap kepada 7 desa yang mendapat predikat sebagai Desa Anti Korupsi agar bisa menjadi contoh bagi desa lain dalam mengelola anggaran dana desa.

“Kita tadikan sudah ada 7 Desa Anti Korupsi nah inikan suatu titik awal kita bahwa diharapkan mereka sudah ada protap-protap, sudah mempunyai SOP-SOP, sudah punya garisan-garisan apa yang harus mereka lakukan terhadap penganggaran di desanya,” ungkap Harrison.

“Sehingga diharapkan nanti di desa itu tidak terjadi penyalahgun dana desa dan lain-lain. Kita mulai dari desa nanti ditularkan ke desa lain sehingga kita harapkan semua desa di Kalbar ini bisa menjadi Desa Anti Korupsi,” pungkasnya.

Menanggapi hal tersebut Wiji, Kepala Desa Tunggal Bakti yang merupakan satu dari tujuh Desa Anti Korupsi mengaku melibatkan banyak pihak untuk mengantisipasi terjadinya penyimpangan dalam penggunaan anggaran dana desa.

“Kita terus melibatkan pihak-pihak lain termasuk disitu ada lembaga, ada tokoh masyarakat, ada perwakilan perempuan dan pemuda. Itu merupakan salah satu upaya yang kita lakukan untuk mengantisipasi terjadinya penyimpangan,” kata Wiji.

“Juga yang paling utama adalah tupoksi perangkat desa. selama perangkat desa mampu menjalankan tupoksinya maka penyimpangan tidak akan terjadi,” tutupnya.(den)

The post 7 Desa di Kalbar Raih Predikat Desa Anti Korupsi dari KPK RI appeared first on Jurnalis.

Continue Reading

Breaking News

AHM Gandeng Puluhan Komunitas Difabel Perkuat Ekonomi Daerah Magelang

Published

on

AHM Gandeng Puluhan Komunitas Difabel Perkuat Ekonomi Daerah Magelang
AHM mengadakan kegiatan pembinaan dan pengembangan kemandirian ekonomi dalam gelaran UMKM Komunitas Difabel Satu Hati yang berlangsung di Padukuhan Selobendo, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (01/12/2024). Foto: AHM

JURNALIS – Sebanyak 20 peserta penyandang disabilitas lintas generasi hadir mengikuti kegiatan pembinaan dan pengembangan kemandirian ekonomi dalam gelaran Usaha Micro Kecil Menengah (UMKM) Komunitas Difabel Satu Hati yang berlangsung di Padukuhan Selobendo, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (01/12/2024).

Bertepatan dengan merayakan hari Difabel Dunia yang jatuh pada tanggal 3 Desember, semangat para peserta kegiatan penyandang disabilitas tunarungu dan tunawicara hadir saat mengikuti beragam kegiatan edukatif untuk peningkatan bisnis usaha Integrated Farming. Kegiatan yang diinisasi PT Astra Honda Motor (AHM) bekerjasama dengan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN SUKA) Yogyakarta ini memberikan kesempatan para penyandang disabilitas untuk mengembangkan usaha melalui pemberian modal, pelatihan teknis, hingga peningkatan kemampuan manajemen keuangan.

Pada kegiatan ini, AHM memberikan dukungan usaha berupa hewan domba berjenis Texel atau Morino yang dapat menghasilkan daging dan benang wol yang berkualitas. Pada tahap awal pelatihan, AHM memberikan edukasi teknis budidaya domba, seperti pemilihan bibit domba yang sehat dan produktif sesuai kondisi lingkungan.

Pada edukasi ini, para peserta diajak untuk mengetahui cara perawatan harian, cara pembiakan domba, serta cara pembuatan kandang yang sehat untuk hewan ternak, aman dan mudah diakses oleh difabel. Sebagai langkah untuk menjaga bisnis yang berkelanjutan, para peserta dibekali dengan workshop manajemen keuangan, manajemen usaha, pemasaran dan membangun kemitraan. Peserta juga mendapatkan pelatihan pengelolaan dan pemanfaatan limbah peternakan untuk meningkatan pertumbuhan tanaman produktif.

General Manager Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbuddin mengungkapkan AHM secara berkesinambungan melakukan kolaborasi dengan berbagai mitra yang terlibat dalam proses pemberdayaan para penyandang disabilitas. Kegiatan ini diharapkan dapat mencapai kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/SDGs.

“Kami ingin mengajak dan mendorong bahwa teman-teman disabilitas juga punya ruang dan kesempatan yang sama untuk berkarya bagi negeri ini. Untuk mencapai tujuan tersebut, kami melakukan pendampingan dan pelatihan intensif bersama LPPM UIN Yogyakarta dengan melakukan pembinaan dan pendampingan agar komunitas difabel dapat terus berinovasi menjadi bagian dari kemajuan bangsa,” ujar Muhib.

Integrated Farming dipilih sebagai sarana pemberdayaan inklusi bagi difabel yang sejalan dengan letak geografis Padukuhan Selobendo yang secara topografi berada di dataran tinggi (300 mdpl). Kawasan ini memiliki tanah yang subur dan kaya akan hara, serta dekat dengan sumber air. Minat dan kemampuan para penyandang disabilitas dalam pengembangan ekonomi masyarakat sekitar menjadi pemantik AHM melakukan pendampingan, pembinaan dan pengembangan bersama akademisi dan praktisi profesional dari kampus.

Kegiatan ini didampingi langsung oleh Pusat Layanan Difable (PLD) dibawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UIN SUKA yang melibatkan penyuluh dan dokter hewan dari Puskeswan di Banyudono. Tidak hanya itu, sharing inspiratif juga dilakukan oleh peternak dan kelompok tani Dusun Selobendo yang telah berhasil merintis bisnis model serupa.

Pendampingan secara menyeluruh kepada difabel dilakukan dengan menggandeng masyarakat setempat, membangun kemitraan di pasar lokal, serta diperkuat dengan strategi komunikasi yang efektif di sosial media. Mereka juga didorong untuk melakukan pameran maupun berpartisipasi aktif dalam acara komunitas, sehingga dapat membentuk UMKM mandiri dan menginspirasi komunitas difabel lainnya. (m@nk)

The post AHM Gandeng Puluhan Komunitas Difabel Perkuat Ekonomi Daerah Magelang appeared first on Jurnalis.

Continue Reading

Trending